SUNNY PRIVATE

Wellcome to SUNNY PRIVATE Blog...
Regards
Me

Rabu, 13 Maret 2013

Pakan Ikan Mas - Budidaya

Sunny-Private.blogspot.com


 para pembudidaya ikan mencapai 100 ribu ton setiap bulan, itu menurut data yang diperoleh dari asosiasi GPMT (Gabungan Pengusaha Makanan Ternak). Melihat besarnya kebutuhan pakan ikan tersebut, maka dapat diprediksi bahwa prospek usaha pakan ikan sangat menjanjikan.

Selama ini sebagian besar pemenuhan pakan ikan tersebut masih dibuat dan dipasok dari pabrik besar yang harganya semakin hari terus melonjak. Sebut saja pakan ikan lele dengan protein lebih dari 30% yang harganya mencapai Rp.10 ribu/kg. Begitu juga dengan pakan ikan mas dengan protein 25% harganya Rp.7 ribu/kg. Padahal kebutuhan pakan di satu usaha budidaya ikan intensif seperti lele dengan kolam beton atau terpal berukuran besar atau ikan mas di keramba jaring apung mencapai ratusan kilogram setiap hari.

Melihat besarnya kebutuhan pakan ikan dan mahalnya harga pakan ikan pabrikan membuat usaha pembuatan pakan ikan curah skala industri rumahan dinilai cukup menjanjikan dan dijadikan sebagai solusi para petani ikan untuk memotong biaya pakan yang terlalu tinggi. Usaha pakan curah skala industri rumahan cukup prospektif, selama mampu menjamin ketersediaan bahan baku lokal berkualitas secara berkesinambungan, sehingga tidak tergantung pada pakan pabrikan yang masih menggunakan bahan pakan impor. Dengan menggunakan bahan baku lokal, tentu harga pakan bisa lebih murah.

Bahan Baku yang Mudah dan Murah

Indonesia memiliki sumber bahan baku pakan yang cukup melimpah, seperti jagung yang sempat mencapai swasembada sebagai sumber energi dalam pakan ikan, dedak padi yang dapat diperoleh dari sisa penggilingan padi sebagai sumber serat, dan sumber protein yang bisa diperoleh dari gilingan ikan yang banyak diperoleh baik di darat maupun laut serta tepung singkong/tapioka yang mudah diperoleh sebagai pengikat pakan pada proses pembuatan pelet. Selain itu, tepung udang, tepung bekicot, tepung darah, tepung kedelai, tepung tulang, bungkil kelapa, ampas tahu, juga bisa digunakan sebagai bahan baku pakan. Bahan daun lamtoro, hingga sampah restoran dan rumah tangga juga bisa digunakan sebagai bahan campuran pakan. Adapun kisaran bahan baku pakan mulai Rp.2000 untuk dedak hingga Rp.4.500 untuk tepung ikan buatan sendiri dari ikan rucah (berbagai macam jenis ikan yang tidak layak jual).

Selain bahan baku pakan yang cukup melimpah, peralatan yang digunakan untuk memproduksi pakan ikan skala industri rumahan juga cukup sederhana, seperti mesin penepung yang berfungsi untuk membuat tepung dari bahan baku yang belum berbentuk tepung, mesin pengaduk sebagai wadah pencampuran dan pengadukan agar semua bahan menyatu dengan sempurna, mesin pencetak pelet, mesin pengering dan mesin jahit karung. Tak ayal dengan bahan baku lokal dan peralatan yang sederhana, maklum jika modal yang diperlukan untuk memulai usaha pembuatan pakan curah rumahan kurang dari Rp.50 juta.

Dengan bahan baku lokal yang terjangkau, dan mesin yang sederhana, tentu pekerjaan membuat pakan juga sederhana. Hanya menggunakan mesin pencetak pelet mampu menghasilkan sekitar satu ton pakan ikan setiap harinya. Sedangkan untuk pencampuran dilakukan secara manual dengan bantuan sekop dan alas plastik. Bahkan bagi pemula, pembuatan pakan bisa dilakukan menggunakan mesin penggiling mie yang kemudian dipotong-potong secara manual, namun bahan baku harus dicampur bahan pengikat lebih banyak baik berupa tepung tapioka maupun minyak. Dari serangkaian penjelasan tersebut, tidak heran jika harga pakan industri rumahan bisa dijual dengan harga Rp.4.500-5.000/kg.

Jenis Pakan


Ada beberapa bentuk pakan yang bisa diproduksi baik pabrik pakan maupun industri skala rumahan. Pakan berupa tepung yang biasanya untuk pakan benih ikan, pelet (padatan tepung yang dibentuk silinder kecil), crumble (bentuk pelet yang dihancurkan kasar) utnuk pakan masa pembesaran. Ukuran pelet pun bervariasi mulai dari 3, 4, 5 mm.

Sedangkan tipe pakan ada yang berupa moist (pasta) yang mudah dibentuk sewaktu diberikan pada ikan dan dry (kering). Namun dari beberapa jenis pakan, pelet dianggap paling pas untuk pakan ikan paling efisien karena kemudahan dalam penyimpanan (stok) dan pemberiannya pada ikan. Kebutuhan terbanyak pakan ikan adalah dalam bentuk pelet karena yang tepung hanya digunakan oleh benih yang jumlahnya sangat kecil dibandingkan ikan besar.

Sementara itu, berdasarkan densitasnya, pakan pelet ada yang terapung dan tenggelam. Pelet apung biasanya diberikan pada ikan yang responsif maupun untuk budidaya ikan intensif seperti lele dan ikan mas. Sedangkan pakan tenggelam cocok diberikan pada ikan yang tenag dan bukan budidaya intensif seperti udang windu dan gurame. Namun pelet apung dianggap paling efisien karena dapat diketahui jumlah pakan yang dikonsumsi ikan sehingga bisa meningkatkan efisiensi pakan. Karena itu pula harga pelet apung biasanya lebih mahal dari pelet tenggelam.

Misal saja harga pakan pelet apung buatan pabrikan mulai dari Rp.6-9 ribu/kg sedangkan pakan tenggelam yang umumnya dibuat industri rumahan dijual Rp.4-5 ribu/kg. Untuk menghasilkan pelet apung diperlukan mesin truder (mesin pelet basah) dan bahan baku dipanaskan (steam) pada suhu 90 derajat, sedangkan pelet tenggelam cukup menggunakan mesin pelet kering.

Tingkat kebutuhan protein ikan tawar pada umumnya 26-30% sedangkan untuk pakan ikan laut kadar protein yang dubutuhkan sekitar 47-53%. Sementara itu, tingkat efisiensi pakan yang dihasilkan pakan skala rumahan sekitar 2:1, yakni dari 2 kg pakan yang dikonsumsi akan menghasilkan 1 kg daging di akhir masa panen untuk ikan mas dan 1 kg pakan yang diberikan pada ikan bawal akan menghasilkan daging 0,7 kg saat panen (1:0,7).

Sementara itu, tingkat efisiensi pakan pelet lele bisa mencapai tingkat efisiensi 1:1, yakni dari 1 kg pakan yang diberikan akan menghasilkan 1kg daging saat panen. Pada dasarnya setiap jenis ikan membutuhkan nutrisi yang berbeda, demikian juga teknik pemeliharaan akan sangat mempengaruhi pelet yang harus dipergunakan. Bila hal tersebut tidak terpenuhi, akan sulit bagi pembudidaya mendapatkan efisiensi yang baik.

Nilai efisiensi pakan bisa tercapai apabila kebutuhan protein ikan mampu tercukupi dari suplai pakan yang diberikan. Nah, untuk mencari kebutuhan protein ikan bisa diketahui dari data yang dilangsir oleh National Research council (NRC), yakni badan riset internasional yang merilis hasil penelitian pada publik tentang cara penghitungan kebutuhan nutrisi pakan ikan yang diperoleh dari perkalian persentase bahan baku dengan kadar protein yang terkandung pada bahan baku yang kemudian dijumlahkan. Selain itu, pengujian kadar protein juga bisa dilakukan melalui uji nutrisi pakan di laboratorium ilmu nutrisi.

Sumber Literatur : http://infobisnisukm.wordpress.com

PAKAN IKAN MAS DAN TEKNOLOGI PEMBUATAN PELET BERBASIS BAHAN BAKU LOKAL 

 

I. PENDAHULUAN
Ikan mas termasuk kelompok ikan pemakan segala jenis makanan (omnivore), pada masa mudanya memakan zooplankton dan setelah tumbuh lebih besar ikan mas mulai berkelakuan sebagai ikan pemakan. Jasad-jasad air yang hidup didasar perairan (bentos) seperti larva chironomus, cacing oligochaeta, tubifex, dan berbagai jenis moluska. Larva ikan mas ini mulai kehabisan kuning telor setelah berumur 2-4 hari. Ikan mas juga sangat responsive dengan pakan buatan dengan kadar protein 25-30%
Mencari alternatif pakan murah, tanpa mengesampingkan kualitas dan kuantitas akan semakin jauh dari para petani, sejalan dengan melambungnya harga dasar semua bahan baku pakan, sementara para pembudidaya ikan harus berhadapan dengan biaya operasional pakan yang sangat besar yaitu sekitar 60-70% (Yanuartin, C. 2004), oleh karena itu upaya yang harus dilakukan adalah bagaimana mencarikan jalan keluarnya.

II. PAKAN
Pakan memiliki peranan penting sebagai sumber energi untuk pemeliharaan tubuh, pertumbuhan dan perkembangbiakan. Oleh sebab itu nutrisi yang terkandung dalam pakan harus benar-benar terkontrol dan memenuhi kebutuhan dari ikan tersebut.
Pemberian pakan yang sesuai akan menghindarkan ikan dari berbagai serangan penyakit, kususnya penyakit nutrisi. Penyakit nutrisi ini biasanya menyerang ikan yang hanya diberi pakan sembarangan tanpa memperhitungkan nutrisi yang dibutuhkan oleh ikan pemberian pakan dengan kadar lemak tinggi juga menyebabkan difisiensi thiamin (Vitamin B1).
Penyakit nutrisi dapat dihindari dengan pemberian kombinasi pakan alami dan pakan buatan dengan komposisi yang lengkap.

Hal lain yang harus diperhatikan adalah kualitas pakan yang diberikan. Pakan yang sudah busuk atau pakan buatan yang kadaluarsa (tengik/berjamur) dapat menyebabkan ikan menjadi sakit.

Mengapa nutrisi harus lengkap????
Penyakit nutrisi
1) Kekurangan vitamin
Kekurangan vitamin dapat mengakibatkan kelainan pada bentuk tubuh dan fungsi organ pada ikan. Lebih lanjut hal ini mengakibatkan lambatnya pertumbuhan dan rendahnya sintasan sehingga sangat merugikan pembudidaya. Kekurangan vitamin ini juga menyebabkan ikan rentan terhadap serangan penyakit bakterial dan jamur yang dapat mengakibatkan kerugian yang lebih besar lagi.

2) Kekurangan protein
Kekurangan protein berarti kekurangan asam amino yang merupakan zat yang diperlukan untuk ketahanan tubuh, sehingga kekurangan protein menyebabkan ikan menjadi mudah terserang penyakit infeksi.

3) Kekurangan asam lemak essensial
Kekurangan asam lemak essensial menyebabkan perubahan warna dan erosi pada sirip serta masuknya lemak kedalam hati. Hal ini menebabkan lemahnya pertahanan tubuh ikan dan lambatnya pertumbuhan.

4) Lipoid liver degeneration
Penyakit ini disebut juga lipodosis. Menyebabkan pembengkakan pada hati dan kekurangan darah. Pertumbuhan ikan menjadi lambat dan sintasannya rendah. Penyakit ini disebabkan oleh pemberian pakan yang lemaknya sudah rusak.
Penyakit nutrisi dapat dihindari dengan pemberian kombinasi pakan alami dan pakan buatan dengan komposisi yang lengkap.



III. JENIS-JENIS DAN CARA PEMBUATAN PAKAN IKAN MAS

1. Pakan Buatan

Dalam pembenihan secara intensif biasanya diutamakan pakanpemberian pakan buatan. Pakan yang berkualitas baik mengadung zat-zat makanan yang cukup yaitu: protein yang mengandung sam amino esensial, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Masing-masing ikan mempunyai kebutuhan optimal protein yang berbeda-beda, misalnya untuk daerah tropis, benih ukuran kebul dan putihan memerlukan protein sekitar 50%, ukuran jari (gelondongan) memerlukan protein 40%, dan ikan yang berukuran lebih besar memerlukan protein antara 30 – 35%. Karbohidrat dalam pakan kira-kira 30%. Adapun bentuk dan ukuran pakan setiap ikan memiliki ukuran yang berbeda-beda sesuai dengan bukaan mulut dari ikan tersebut. Adapun beberapa bentuk pakan yang dikenal antara lain emulsi, tepung, remah dan pellet.

a. Emulsi
emulsi merupakan bentuk pakan tambahan untuk benih umur 5 – 21 hari. Bahan dari pakan ini terbuat dari kuning telur ayam dan tepung kedelai dengan perbandingan 1 : 1 serta ditambah vitamin 1% (vitamin bisa dibeli di apotek)
cara pembuatan :
larutkan kuning telur ayam rebus dalam 200 ml air matang yang ditambah dengan 40 g tepung kedelai halus, 5 g tepung sagu (sebagai perekat ), dan 1 g vitamin.campuran bahan-bahan tersebut di atas diaduk rata sambil di panaskan sampai terbentuk emulsi. Pakan buatan itu cukup untuk benih seberat kira-kira 1 kg yang diberikan 6-8 kali sehari selama kira-kira 5 hari.pakan ini di berikan dengan cara disemprotkan merata di atas permukaan air.
Pakan berbentuk emulsi tidak boleh disimpan di udara terbuka lebih dari 10 jam. Sebaiknya emulsi ini di simpan dalam lemari es atau dengan membuatnya setiap akan memberi pakan.

b. Tepung Dan Remah
tepung merupakan pakan tambahan benih ikan yang berumur antara 21-80 hari.jenis pakan buatan ini terdiri dari tepung halus untulk benih yang berumur 40-80 hari.pakan buatan yang berupa tepung ini terbuat dari pellet yang di giling halus dan di ayak.benih yang berumur antar 80-120 hari tidak di beri pakan berupa tepung lagi tetapi berupa remah.pemah merupakan pecahan pellet kering.

c. Pellet
pellet adalah pakan tambahan yang di cetak dalam bentuk butiran sebesar pil dan diberikan untuk ikan dalam tahap pembesaran formulasi pellet ada bermacam-macam tergantung dari bahan dasarnya berikut ini adalah salah satu contoh formulasi pellet.
Tepung ikan……………..50%
Tepung kedelai……………30%
Tepung terigu……………..13%
Kuning telur……………….5%
Premix……………………..2%

2. Kultur Masal Pakan Alami
Kultur masal pakan alami adalah upaya membudidayakan plankton sebagai pakan alami ikan dalam jumlah dan tempat yang banyak. Kultur pakan alami ikan sangat penting untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan benih ikan,terutama benih ikan ukuran lepas hapa (kebul). Kultur pakan alami dapat dilakukan dengan pemupukan.akan tetapi dengan cara ini akan tumbuh penyakit yang dapat menyerang benih ikan tersebut.jadi perlu pemupukan denganjenis dan dosis pupuk yang tepat.cara lain adalah dengan menanami benih planktontertentu agar hanya satu macam atau jenis plankton saja yang dapat tumbuh.
Beberapa jenis plankton (zooplankton) yang umumdibutuhkan benih ikan antara lain sebagai berikut.

1. ROTIFERA
Kultur Rotifera dapat dilakuakn di bak beton atau bak tanah yang sumber airnya mengandung Rotifera. sebagai sumber air dapat menggunakan air sungai,air kolam,atau air yang diinokulasi denagan Rotifera. Air yang masuk ke dalam bak atau kolam harus di saring terlebih dahulu,terutama untuk menghindari adanya ikan atau serangga air yang dapat masuk ke dalam kolam atau bak.
Bak atau kolam di keringkan terlebih dahulu selama 2-3 hari kemudian diisi air dan di lakukan pengapuran sebanyak 100 g/m2.
Pengapuran ini bertujuan untuk memberantas ikan,predator,atau hama yang hidup di dalam bak atau kolam dan untuk menaikkan pH. Setelah itu dilakuakn pemupukan kotoran ayam kering sebanyak 1 kg/m2.
Kemudian bak atau kolamdiisi air dengan kedalaman 0,5 m.permukaan air di semprot dengan Sumithion sebanyak 6-8 ppm untuk memberantas Cladocera agar tidak mengganggu pertumbuhan Rotifera.
Panen Rotifera dapat di lakukan setelah 5-6 hari pemeliharaan dengan pengambilan contoh air dan di saring dengan plankton Net Muller No.25
Dengan cara tersebut dapat dilakukan panen Rotifera pada hari ke 5-12 dari saat setelah pemupukan berlangsung.

2. MOINA
Kultur moina sebaiknya dilakukan di wadah yang di letakkan di bawah atap yang transparan,misalnya atap plastik,untuk menghindari sinar matahari langsung dan curah hujan.
Wadah atau tempat yang telah diisi air sumur dengan kedalaman 40-60 cm.di pu[pukdengan kotoran ayam kering (tanpa sekam)
Sebnyak 1 kg/m2.selain itu ,kedalam media kultur tersebut di gantungkan kantong terilin atau karung yang berisi bungkil kedelai sebanyak 200g/m3.
Bibit Moina di tanam sehari setelah pemupukan awal sebanyak 2 g/m3
Bibit Moina ditanam sehari setelah pemupukan awal sebanyak 2 g/m3.bibit moina dipilih yang berwarna merah dan berukuran besar.
Pemupukan ulang dilakukan 4 hari setelah pemupukan awal sebanyak 0,25 dosis atau 250 g kotoran ayam kering dan 50 g bungkil kedelai.
Pemanenan dapat di lakukan antara 7-9 hari setelah pemupukan awal dwngan serokan dari kain terilin.
Untuk mendapatkan Moina setiap hari dapat di pakai 6 wadah dengan pelaksanaan kultur secara bergilir, yaitu 2 hari sekali.dengan cara tersebut dapat menghasilkan Moina 150-400 g/m3/hari.


3. DAPHNIA
Daphinia cepat di kultur di tempat trbuka. Untuk wadah kultur dapat digunakan bak atau konteiner. Bak atau konteiner diisi dengan air sumur lalu dipupuk dengan kotoran ayam kering tanpa sekam sebanyak 1,5 kg/m3. Kotoran ayam tersebut dimasukkan kedalam kantong terilin atau karung dan digantung dalm media kultur.
Sehari setelah pemupukan awal, bibit daphnia ditebar sebanyak 5 g/m3. pamupukan ulang dilakukan antara 7-14 harisetelah pemupukan awalsebanyak 0,5 dosis (750 g/m3).
Pemupukan dilakukan 21hari setelh pemupukan awal dan dilakukan setiap hari selama sebulan. Dalam sehari pemenenan dapat dihasilkan Daphnia sebanak 25 g/m3. Dengan cara ini dapat dihasilkan kira-kira 30 kg dalam kurun waktu sebulan.

4. Cacing Tubifek
Bentuk tubuh cacing ini menyerupai rambut dengan panjang badan antara 1-3cm dengan tubuh berwarna merah kecoklatan dengan ruas ruas. Cacing ini hidup dengan membentuk koloni di perairan jernih yang kaya bahan organik. Cacing ini meiliki 57% protein dan 13% lemak dalam tubuhnya.
Cacing sutra merupakan hewan hermaprodit yang berkembang biak lewat telur secara eksternal. Telur yang dibuahi oleh jantan akan membelah menjadi dua sebelum menetas.
Bahan organik yang baik untuk digunakan oleh cacing sutra adalah campuran antara kotoran ayam, dedak (bekatul) dan lumpur.
1. Persiapan Bibit
Bibit bisa dibeli dari toko ikan hias atau diambil dari alam
Note : Sebaiknya bibit cacing di karantina dahulu karena ditakutkan membawa bakteri patogen.
2. Persiapan Media
Media perkembangan dibuat sebagai kubangan lumpur dengan ukuran 1 x 2 meter yang dilengkapi saluran pemasukan dan pengeluaran air. Tiap tiap kubangan dibuat petakan petakan kecil ukuran 20 x 20 cm dengan tinggi bedengan atau tanggul 10 cm, antar bedengan diberi lubang dengan diameter 1 cm
20 cm x 20 cm 20 cm x 20 cm
20 cm x 20 cm 20 cm x 20 cm
20 cm x 20 cm 20 cm x 20 cm
20 cm x 20 cm 20 cm x 20 cm
1 M x 2M
3. Pemupukan
Lahan di pupuk dengan dekak halus atau ampas tahu sebanyak 200 – 250 gr/M2 atau dengan pupuk kandang sebanyak 300 gr/M2.
4. Fermentasi
Lahan direndam dengan air setinggi 5 cm selama 3-4 hari.
5. Penebaran Bibit
Selama Proses Budidaya lahan dialiri air dengan debit 2 – 5 Liter / detik
6. Pemanenan
Cacing Bisa dipanen setelah 8 – 10 hari.




IV. PEMBUATAN PELET BARBASIS BAHAN BAKU LOKAL

Maggot dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan sumber protein. Nilai protein maggot bervariasi tergantung ukuran maggot dan media pemeliharaannya. Maggot kecil bisa mencapai lebih dari 50%, namun secara umum kandungan protein maggot sebesar 40%. Kandungan protein cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan protein pakan untuk ikan.
Komposisi:

V. BAHAN DAN METODA
Bahan :
Bahan yang diperlukan adalah sebagai berikut : bahan pakan terdiri dari tepung ikan, tepung kedelai, tepung jagung, dedak, tapioka, minyak ikan, minyak jagung, vitamin mix, vitamin E dan C, mineral mix, Posfor, mineral Zn dan Mn.

Alat
Peralatan berupa mesin pakan : disc mill, mixer, peletting, dryer dan peralatan packaging pakan.

1. Formula Pakan
- Semua bahan dibuat tepung halus dan diayak agar yang kasarnya tidak ikut masuk
- Bahan pakan ditimbang sesuai dengan formula, dicampur dengan mengguanakan mesin mixer dan dicetak menggunakan mesin pencetak pelet.
- Pakan yang sudah berbentuk pelet ditiriskan dan dikemas dalam wadah yang kedap air
- Untuk melihat kandungan proksimat pelet diambil sampel pakan dari setiap proses pencetakan.


FORMULASI PAKAN


PELET BASAH

FORMULA 1 (FORMULASI ALTERNATIF)

BAHAN Komposisi yang diberikan Kandungan Protein dalam bahan baku Kandungan Protein dalam formulasi
1. Ikan Rucah 20 % x 40% = 8%
2. Maggot 20 % x 40% = 8%
3. Tepung Ikan 20 % x 52% = 10,4%
4. Tapioka 20 % x 14% = 2,8%
5. Dedak 20 % x 12% = 2,4%
31,6%


Komposisi Pakan Berbasis Maggot

1. Maggot Mill 55 %
2. Tepung Ikan Import 13 %
3. Tepung kedelai 13 %
4. Tapioka 10 %
5. Minyak Ikan 2 %
6. Vitamin+Mineral 5 %
7. Vitamin C 50 gram
8. Vitamin E 50 gram
9. Vitamin B1 15 gram
10.Vitamin B6 15 gram
11. Dicalsium Phospat 2 %
12. Asam sitrat 2 %
13. Minyak Sayur 2 %




1. Tepung Ikan 30 %
2. Tepung kedelai 30 %
3. Tapioka 15 %
4. Vitamin mix 1 %
5. Mineral mix 2 %
6. Minyak Sawit 5 %
Komposisi Pakan Tanpa Maggot

Rumus Perhitungan Bahan Pakan

Untuk 10 Kg Pakan Dengan Kandungan Protein 30,62 %
diperlukan
Tepung ikan 27/100 X 10 = 2,7 Kg
Tepung kedelai 27/100 X 10 = 2,7 Kg
Tepung tapioka 10/100 X 10 = 1,0 Kg
Dedak halus 32/100 X 10 = 3,2 Kg
Minyak ikan 1/100 X 10 = 0,1 Kg
Minyak jagung 1/100 X 10 = 0,1 Kg
vitamin/mineral 1/100 X 10 = 0,1 Kg
mineral mix 1/100 X 10 = 0,1 Kg


KETERANGAN
Protein = (Amount/100)X Kadar protein bahan
Fat = (Amount/100)X Kadar Fat bahan
Fiber = (Amount/100)X Kadar Fiber bahan
Ash = (Amount/100)X Kadar Ash bahan
Carbohydrate = (Amount/100)X Kadar Carbohydrate bahan
Cost = (Amount/100)X Kadar Cost bahan


Daftar pakan untuk ikan mas. 
Pakan Ikan Mas yang ditampilkan di bawah merupakan pakan yang terdaftar di Ditjen Perikanan Budidaya.


NO PRODUSEN PAKAN MEREK PAKAN JENIS IKAN JENIS PAKAN
1 PT Cargill Indonesia Starfish Ikan Mas Starter-Finisher


Profish Ikan Mas Starter-Finisher


FF3 Ikan Mas Starter-Finisher


FFE Ikan Mas Starter-Finisher


Extra-M Ikan Mas Finisher


Fortuna FT 922 Ikan Mas Terapung


Fortuna FT 933 Ikan Mas Terapung





2 PT Indojaya Agrinusa / PT Japfa SPLA 12 Ikan Nila, Gurame, Mas Grower


NSA 2 Ikan Nila, Gurame, Mas Starter


NGA 10 Ikan Nila, Gurame, Mas Grower


PI Ikan Nila, Mas Grower





3 PT Luxindo Internusa Luxindo MS 572 Ikan Mas Starter


Luxindo MS 573 Ikan Mas Pembesaran





4 PT Wonokoyo Jaya Kusuma Surya/SW Ikan Mas Starter


Surya/SW Ikan Mas Pembesaran





5 PT Grobest Indomakmur Galeri Niaga Mediterania D8G FR Ikan Mas


FF Ikan Mas


TF Ikan Mas





6 PT Central Proteina Prima Tbk Bintang 888-2 Ikan Mas


Bintang 888-3 Ikan Mas


Turbo Feed T-89 Ikan Mas


Bintang 888-3S Ikan Mas Pelet Tenggelam





7 PT Sinta Prima Feedmill JT Ikan Mas Grower


LJ Ikan Mas Grower


SN Ikan Mas Grower


Jatra (JTA) Ikan Mas Pelet Apung





8 PT Matahari Sakti Prima Feed MP 2 Ikan Mas Starter


Prima Feed MP 3 Ikan Mas Grower





9 PT Citra Ina Feedmill Guyofeed 25 SP Ikan Mas Grower


Guyofeed 28 Ikan Mas Grower


Proxial Hiprofish Ikan Mas Grower





10 PT Intraco Agroindustry Global 562 Ikan Mas/Nila


Global 562-S Ikan Mas/Nila


Global 563 Ikan Mas/Nila


Growmax 922P Ikan Mas/Nila


Growmax 923P Ikan Mas/Nila


Global Retail 552 Ikan Mas/Nila/Lele


Global Retail 553 Ikan Mas/Nila/Lele


Global Retail 555 Ikan Mas/Nila/Lele


Growmax 912 Ikan Mas/Nila/Lele


Growmax 913 Ikan Mas/Nila/Lele


Growmax 915 Ikan Mas/Nila/Lele


Global Classic 883 Ikan Mas/Nila/Lele


Global Classic 885 Ikan Mas/Nila/Lele


Global F2 Ikan Mas


Global M573 Ikan Mas


Global M575 Ikan Mas


Growmax 923 Ikan Mas


Growmax 925 Ikan Mas

Good Luck... ((('0,o)d


2 komentar:

  1. Thanks infonya, jangan lupa kunjungi website kami https://bit.ly/2x65FvF

    BalasHapus
  2. saya mahasiswa dari IT TELKOM SURABAYA


    Artikel yang menarik, bisa buat referensi ini .. terimakasih ya infonya :)

    BalasHapus

Entri Populer