SUNNY PRIVATE

Wellcome to SUNNY PRIVATE Blog...
Regards
Me

Selasa, 19 April 2011

Mau Kaya ? Berikut Tips Agar bisa Kaya

Sunny-Private.blogspot.com
Aku Orang Kaya ?
Siapa orang kaya yang sebenarnya? 

Orang kaya bukanlah orang yang gemar membelanjakan uangnya untuk barang-barang yang mahal. Bahkan banyak dari mereka yang berpenghasilan tinggi ternyata hidup sederhana. Contohnya Warren Buffett, investor dan pengusaha Amerika, yang menetap di rumahnya yang sederhana di Omaha, Nebraska. Uang yang mereka hasilkan diinvestasikan, sehingga kekayaan mereka semakin bertambah.

"Kekayaan adalah apa yang Anda akumulasikan, bukan yang Anda belanjakan," kata Thomas Stanley dan William Danko, penulis buku The Millionaire Next Door, yang pertama diterbitkan pada 1996.
Kekayaan orang-orang seperti ini biasanya dihasilkan dari upaya mereka sendiri. Dalam bukunya, mereka menuliskan, seringkali bukan keberuntungan, warisan, gelar yang tinggi, atau kecerdasan, yang membuat mereka kaya raya. "Kekayaan itu lebih sering karena gaya hidup kerja keras, ketekunan, perencanaan, dan lebih dari itu, kedisiplinan diri," tulis mereka.

Banyak cara untuk mendefinisikan kekayaan, namun umumnya orang menganggap kekayaan sebagai nilai segala sesuatu yang dimiliki, tanpa utang. Namun ada perbedaan antara aset yang dapat dipasarkan (hal-hal yang bisa dilikuidasi dengan cepat, seperti saham, obligasi, atau properti), dan barang-barang pribadi seperti mobil, pakaian, dan alat-alat rumah tangga yang Anda gunakan secara rutin dan tidak akan dijual.

Menurut Stanley dan Danko, gaji saja tidak bisa membuat seseorang menjadi kaya. Gaji yang tinggi tentu membantu membangun kekayaan, namun orang yang mandiri secara finansial memandang gaji mereka sebagai alat untuk mencapai tujuan, yaitu meningkatkan uang.

"Orang kaya tidak menghabiskan uang mereka untuk pembelian yang bebas," kata Pam Danziger, pendiri Unity Marketing, firma penelitian pasar yang berspesialisasi dalam barang-barang mewah. "Mereka jadi kaya dengan memaksimalkan nilai investasi mereka."

Tentu, mereka juga masih menggunakan uangnya untuk membeli pakaian atau sepatu bermerek, tetapi hal itu dilakukan dengan penuh pertimbangan. Membeli pun lebih dilakukan karena nilai dan kualitasnya. "Mereka sangat menganggap berbelanja sebagai investasi, bukan pengeluran," tambahnya.

Perbedaan terbesar antara orang yang memiliki uang dan orang yang ingin punya uang adalah, bagaimana mereka membayar barang yang dibeli. Milyuner cenderung membeli secara tunai, tak peduli meski itu mobil, rumah, atau kapal pesiar. Hal ini mungkin sulit dilakukan oleh orang-orang yang masih menerima gaji rata-rata, tapi intinya sama: jangan berutang untuk membiayai gaya hidup Anda.

Mereka juga membuat perencanaan yang rapi, dan menghabiskan banyak waktu untuk itu. Banyak dari mereka yang menabung atau berinvestasi secara kompulsif, dan menganggap perjalanan menuju kekayaan itu jauh lebih menyenangkan daripada ketika mencapai tujuan tersebut.
Mereka sabar, dan bersedia berinvestasi untuk jangka panjang. Hal ini dilakukan karena mereka berusaha mandiri secara finansial. Ketika pensiun nanti, banyak dari mereka yang tahu persis berapa yang mereka butuhkan untuk melanjutkan hidup, untuk menyumbang, dan meninggalkan warisan.

Leslie Lassiter, direktur pelaksana JPMorgan Private Wealth Management, juga mengatakan, orang-orang kaya sangat mengerti berapa banyak likuidasi yang mereka butuhkan untuk menutup pengeluaran, dan memastikan mereka masih punya banyak uang tunai. "Seharusnya, itu juga dilakukan oleh rata-rata orang," katanya.
Sumber: Financially Fit
Intinya, jangan berutang untuk membiayai gaya hidup Anda.  
 BANG BING BUNG yo kita Nabung....
TANG TING TUNG hey jangan di hitung....
tahu-tahu nanti kita dapat untung....
(titik puspa)
  






Meskipun ajakan untuk menabung sudah kita dengarkan sejak masih di bangku SD, ternyata hingga sekarang masih banyak orang yang tak mempunyai tabungan. Yang dimaksud di sini bukan orang-orang yang hidup di bawah garis kemiskinan, lho. Mereka yang memiliki pekerjaan tetap dan gaya hidup yang cukup mewah ternyata banyak yang saldo rekeningnya di akhir bulan hanya tersisa ratusan ribu rupiah.
Di Amerika, 45 persen orang yang disurvei oleh lembaga asuransi MetLife mengaku tidak mampu membayar tagihan-tagihannya selama lebih dari sebulan andaikan mereka kehilangan pekerjaan. Sementara itu, 65 persennya mengatakan tak akan mampu menutupi pengeluarannya selama tiga bulan.

Tidak heran, dalam studi bertema "The American Dream" yang digelar pada 14-21 April lalu itu, sebanyak 55 persen orang Amerika juga amat khawatir mereka kehilangan pekerjaannya. Negara ini memang sedang berjuang untuk memulihkan diri dari resesi terburuk sejak masa The Great Depression yang terjadi pada 1929. Pada bulan Juni, 14,6 juta orang (atau 9,5 persen pekerja) kehilangan pekerjaan, demikian catatan Bureau of Labor Statistics. Sekitar setengah dari pekerja tersebut, atau 6,8 juta orang sudah menganggur selama enam bulan atau lebih.

Meskipun statistik tersebut terlihat mengkhawatirkan, para peneliti MetLife masih melihat secercah harapan. Menurut Beth Hirschhorn, Senior Vice President untuk global brand and marketing services di MetLife, sejak tahun lalu sebenarnya sudah terjadi perbaikan. "Satu-satunya yang menguntungkan adalah orang sudah menyadari hal ini dan membuat perubahan-perubahan," tukasnya.

Dalam studi yang diadakan MetLife terlihat bahwa orang Amerika sudah jauh lebih aktif daripada setahun sebelumnya dan lebih fokus dalam memperbaiki tanggung jawab finansialnya. Tiga perempat orang Amerika dilaporkan sudah mengurangi pengeluaran dan lebih banyak orang yang mengakui bahwa dengan bertanggung jawab secara finansial, mimpi Amerika itu bisa tercapai.

Meskipun begitu, masih ada jutaan orang Amerika yang berjuang secara finansial. Hampir separuh dari mereka yang disurvei mengatakan bersedia memberikan uang kepada anggota keluarga supaya dapat membayar tagihan-tagihannya. Ini artinya, banyak orang Amerika yang mengandalkan "bank keluarga" untuk bertahan dalam resesi. "Pinjaman ini adalah pinjaman seumur hidup," katanya.

Yang perlu dicermati, walaupun mereka sudah berusaha mengubah kebiasaan berbelanja atau gaya hidupnya, perbaikan yang diinginkan tersebut tak bisa segera tercapai. Hal ini disebabkan mereka juga masih terlibat utang yang banyak jumlahnya, di samping kondisi ekonomi yang tidak pasti.
Jadi, sebelum Anda mengalami masalah yang sama, segeralah menurunkan gaya hidup sesuai kemampuan dan sisihkan uang untuk ditabung.
Sumber: msnbc
 
8 TIPS Agar kita dapat rajin menabung : 
 

Menabung adalah cara untuk memberdayakan diri. Kebiasaan menyisihkan uang akan memberikan rasa aman secara finansial dan kebebasan untuk membuat pilihan.
Bukan rahasia lagi bila banyak orang dengan penghasilan seberapa pun ternyata mengalami kesulitan untuk menabung. Penyebabnya, tak lain gaya hidup yang meningkat. Akibatnya, gaji selalu habis untuk membiayai gaya hidup. Padahal, untuk memulai kebiasaan menabung, Anda bisa melakukan dari hal-hal yang sederhana, demikian saran Burton Malkiel dan Charles Ellis, penulis buku The Elements of Investing. Berikut adalah delapan cara yang direkomendasikan Malkiel dan Ellis untuk membuat Anda menggunakan uang lebih jarang, dan menabung lebih sering.

1. Kenali penggunaan kartu kredit Anda. Pengguna kartu kredit yang disiplin bisa mendapatkan rewards point dengan menggunakan kartu kreditnya untuk semua pembelanjaan, tetapi membayar seluruh tagihannya tepat waktu. Bila kontrol diri Anda kurang, sebaiknya gunakan kartu debet saja untuk memastikan pengeluaran Anda tidak lebih besar daripada saldo rekening Anda. Amati billing statement Anda untuk mengetahui ke mana saja Anda membelanjakan uang.

2. Biarkan orang lain membayar untuk Anda. Bagaimana caranya? Misalnya, Anda mengikuti iuran dana pensiun. Minta bank untuk mengatur automatic deposit untuk menarik dana Anda. Dengan demikian, Anda tak akan lupa menyetor dana pensiun karena dana sudah ditarik otomatis dari saldo rekening Anda.

3. Deposit gaji dan penghasilan lain ke rekening tabungan. Anda tidak akan diberi kesempatan memanfaatkan kelebihan uang untuk berbelanja berlebihan, jika Anda sudah mentransfernya ke rekening yang lain. Lakukan hal ini begitu Anda menerima gaji, bukan setelah gaji mulai menipis.

4. Ketika Anda membayar pembelian barang dengan kartu kredit, catatlah dengan segera pengeluaran Anda. Dengan mencatatnya, Anda akan tahu bahwa jika "dana shopping" sudah mencapai jumlah tertentu, Anda tak boleh lagi berbelanja. Anda juga tidak akan terkejut ketika tagihan kartu kredit datang, dan Anda akan memiliki cukup uang untuk membayar penuh (balance) tagihan tersebut.

5. Transfer sisa uang gaji ke rekening bank yang lain. Anda mungkin tidak membutuhkan "uang receh" sisa gaji bulan ini. Tetapi, jika Anda selalu memindahkan sisa saldo akhir bulan ke rekening lain, pada akhir tahun Anda bisa menggunakan uang tersebut untuk bekal liburan atau membeli barang branded yang Anda inginkan.

6. Simpan uang jajan Anda. Membawa makan siang sendiri dari rumah, atau membeli kopi sachet-an untuk pengganti acara ngopi-ngopi sepulang kantor, akan sangat menghemat pengeluaran Anda. Anda bisa memasukkan uang sejumlah harga kopi yang Anda beli di gerai kopi ke dalam kotak khusus untuk menabung uang receh. Di saat lain ketika Anda membutuhkan uang untuk melakukan perawatan wajah atau rambut, Anda bisa mengambil uang dari situ.
7. Biasakan membayar utang. Apa maksudnya? Ketika Anda menyelesaikan pembayaran utang dengan mencicil hingga utang tersebut lunas, tetaplah menyisihkan uang sejumlah cicilan untuk ditransfer ke rekening bank yang lain. Jadi, seolah-olah Anda sedang mencicil utang, tetapi sebenarnya Anda sedang menabung.

8. Sulit memutuskan atasan mana yang ingin Anda beli? Sebaiknya Anda tidak usah langsung membuat keputusan saat itu. Biarkan diri Anda menurunkan tensi dengan pulang ke rumah saja. Setelah hati dan pikiran Anda kembali jernih, biasanya Anda tidak akan kembali ke toko untuk membeli barang tersebut.
Sumber: Kiplinger
kesalahan umum yang sering terjadi mengenai menabung.


1. Menunggu uang sisa
Setelah Anda mendapat gaji, sebaiknya uang tersebut langsung didebet ke rekening tabungan, selebihnya baru Anda belanjakan. Jika Anda menunggu sisa uang, Anda lebih mudah tergoda menghabiskan uang yang bisa disalahartikan sebagai "uang sisa" itu.

2. Hanya punya satu rekening
Dengan hanya memiliki satu rekening, Anda tidak akan tahu berapa uang yang sudah Anda tabung karena tercampur dengan pengeluaran sehari-hari. Lebih parah lagi, Anda tergoda untuk belanja lebih banyak lagi karena merasa masih ada uang. Dengan rekening terpisah, Anda lebih mudah mengendalikan uang tabungan.

3. Menarik uang di awal
Niatnya memang hanya mengambil sedikit, tetapi jika ini dilakukan setiap minggu, lama-kelamaan uang Anda tidak akan beranak pinak Kemungkinan tujuan Anda tidak akan tercapai. Untuk meminimalisasi hal ini, gunakan rekening terpisah dan jangan meminta fasilitas ATM.
(Bestari Kumala Dewi/Majalah Chic)
Sifat Para Miliuner
 
Selain memiliki kesamaan dalam hal kekayaan yang disimpan di bank, para miliuner juga memiliki kesamaan yang lain, yakni cara mereka berpikir. Berikut adalah beberapa sifat yang sama-sama mereka miliki. Anda pun dapat menerapkan sifat-sifat tersebut untuk mencapai tujuan hidup Anda sendiri.




1. Pikiran yang merdeka
Cara miliuner berpikir cenderung berbeda ketimbang orang kebanyakan. Mereka memikirkan segalanya. Kebanyakan kita berpikir bagaimana agar bisa masuk ke jalur yang sama, bahkan mengeluarkan uang dan usaha ekstra untuk bisa sejalur dengan orang lain. Misalnya, dalam pemilihan jalur pendidikan, harus di universitas tertentu, harus bekerja di bawah perusahaan ternama, dan sebagainya. Namun, tidak dengan para miliuner. Mereka justru menciptakan jalur baru sendiri.
Pikiran berimbas pada aksi, orang-orang yang ingin menjadi kaya akan harta harus berpikir bagaimana cara untuk mencapai gol tersebut. Berpikir merdeka bukan berarti mereka melakukan sebaliknya dari apa yang dikerjakan oleh orang lain. Namun, lebih kepada memiliki keberanian untuk mengikuti apa yang penting untuk Anda sendiri. Intinya, bagaimana membangun jalan Anda sendiri, dan biarkan sukses membawa Anda kepada kemerdekaan finansial. Agar uang datang kepada Anda, bukan Anda yang diperbudak oleh uang.

2. VisiUmumnya, para miliuner adalah orang-orang kreatif dengan sikap positif. Dengan kata lain, orang-orang kaya tak hanya memiliki mimpi besar, mereka juga percaya bahwa mimpi akan menjadi kenyataan. Dengan begitu, bagi mereka yang mencari kekayaan, sebaiknya menentukan gol dan tak takut akan wilayah yang belum pernah dijamah.
Bill Gates, salah satu orang terkaya di dunia, melakukan hal ini. Pimpinan Microsoft ini adalah salah satu wiraswastawan yang membawa komputer ke hadapan perorangan dan membuatnya menjadi massal. Gates memasuki dunia komputer di tahun 1975 dan berpegang erat pada bidang itu. Ia kemudian menciptakan Microsoft Windows di tahun 1985. Ketika para konsumen membawa komputer ke rumahnya, Gates pun mulai menangguk keuntungan yang tak ada hentinya.

3. Keahlian
Umumnya, para miliuner menggunakan kemampuan terkuatnya untuk memulai usaha mereka. Mereka akan berkonsentrasi dengan keahlian mereka. Lalu mereka akan merekrut orang-orang yang mampu mengisi kekurangan mereka. Jika Anda belum mengetahui kekuatan mereka, buatlah semacam polling di antara orang terdekat untuk mengetahuinya. Lalu perkuat kembali kekuatan Anda dengan kursus atau pelatihan khusus.

4. Gairah
Warren Buffet, ahli investasi, mengatakan bahwa “Uang adalah produk dari sesuatu yang saya kerjakan.” Menyenangi pekerjaan Anda memberikan Anda sebuah disiplin untuk bekerja keras setiap harinya. Menemukan pekerjaan impian memang butuh waktu dan proses. Kebanyakan miliuner malah baru menemukan gairah mereka di umur 45 tahun, rata-rata di usia 54 tahun. Ada sebuah buku yang mengatakan bahwa setidaknya para miliuner ini mengalami rata-rata kegagalan setidaknya 17 kali sebelum mereka benar-benar sukses. Jadi, jika Anda berencana untuk menjadi miliuner, berhentilah mengerjakan hal yang tak Anda sukai, mulailah membangun usaha dari apa yang Anda sukai. Jika Anda belum menemukan apa yang Anda suka untuk lakukan, terus cari hingga Anda menemukannya.

5. Investasi
Para miliuner berani mengorbankan waktu dan uang mereka untuk mencapai gol. Mereka berani mengambil risiko sekarang untuk kesempatan mencapai sesuatu yang lebih baik di masa mendatang. Berinvestasi bisa mencakup dalam sekuritas atau membangun sebuah usaha. Ini merupakan sebuah langkah maju untuk menciptakan sebuah penghasilan. Mulailah berinvestasi sekarang.

6. PersuasifJika Anda sudah memiliki produk atau usaha yang bisa dikembangkan, saatnya untuk mempresentasikannya di hadapan orang lain. Penjual (salesman) yang bagus sangat senang mendapatkan kritik atau sanggahan. Dengan kata lain, mereka tak akan menerima jawaban "tidak". Para miliuner pun memiliki kemampuan sosial yang bagus. Malah, dalam bukunya yang berjudul Secrets of the Millionaire Mind, T Harv Eker menemukan bahwa kemampuan untuk bersosialisasi lebih tinggi dari IQ kebanyakan para miliuner. Contohnya saja Donald Trump, kekayaannya terus berfluktuasi, namun kemampuannya untuk "menjual diri" lewat acara televisi maupun lainnya membuatnya selalu kembali menjadi miliuner terkenal.
Kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain amat penting untuk menjajakan ide Anda. Sebagai seseorang yang akan menjual ide, kejujuran pun penting artinya. Jika Anda ingin menjadi seorang miliuner, jujurlah dan kembangkan kemampuan sosial Anda.
Menjadi seorang miliuner bukanlah hal yang bisa dicapai dalam semalam. Malahan, banyak miliuner membangun "kerajaan" mereka dalam waktu tahunan (bahkan beberapa generasi). Mereka membangunnya dengan melakukan keputusan-keputusan yang berani, menggunakan keahlian mereka sebaik mungkin, dan terus berusaha mengejar visi mereka. Kekayaan para miliuner ini bukanlah sesuatu yang membedakan mereka dari kebanyakan kita, namun cara dan bagaimana mereka mencapai kekayaan itulah yang membuat mereka berbeda dari kebanyakan orang. Sumber: yahoo.com


Tips Berbelanja :
 Kebutuhan akan selalu meningkat. Keinginan untuk belanja akan selalu ada, tetapi masa depan keuangan, siapa yang tahu? Tidakkah akan lebih bijaksana jika kita bisa menyimpan uang untuk masa depan dan bersiap? Jika Anda sama seperti kebanyakan wanita, yang seringkali merasa sulit untuk menabung akibat godaan diskon dan penawaran barang-barang (apalagi saat ada sale), coba tanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut ini kepada diri sendiri sebelum menyerahkan kartu kredit kepada kasir konter baju bermerek itu:

1. Harus beli atau enggak, sih?
Menurut penasihat keuangan, Beth Kobliner, Anda bisa bertanya kepada diri sendiri, apakah barang yang ingin Anda beli itu bisa dipinjam atau bertukar dengan teman atau saudara? Bertukar dengan saudara bisa Anda lakukan untuk mengurangi keinginan membeli. Biasanya, saudara perempuan akan saling melirik barang yang dimiliki saudaranya dan memengaruhi selera masing-masing. Kalau ia mau, kenapa tidak?

2. Yakin ini penawaran terbaik?

Sebelum Anda membeli barang-barang yang harganya cukup mahal, pastikan Anda sudah mencek harga di toko lain. Cek pula harga jual online yang biasanya jauh lebih murah.

3. Sudah tidur atau belum?
Ada saran lain sebelum Anda membeli barang yang di luar budget, jangan beli hari itu, bawa tidur, lalu pikirkan lagi besok. Riset mengatakan, keinginan kita untuk belanja biasanya bersifat emosional. Penundaan akan membantu mengurangi emosi saat akan membeli. Misal, duduk di sofa lama selama 2-3 hari bisa meyakinkan Anda bahwa sebenarnya Anda tak terlalu butuh sofa baru juga. Memberi jeda waktu akan membantu Anda berpikir lebih rasional.

4. Apakah saya belanja karena lagi sale saja?
Melihat harga barang turun, Anda pun "kalap" dan mulai datang pikiran, "Kapan lagi harga underwear merek ini jadi cuma Rp 109.000 per 4 pieces?" Banyak kali orang belanja saat sale tanpa perencanaan, alhasil barang-barang yang bukan kebutuhan jadi terbeli. Bagaimana bisa dibilang Anda untung karena harga barang jadi murah jika barang itu tak pernah dipakai?

5. Akan ada promo spesial tidak, ya?
Jika ada barang yang Anda taksir, tanyakan pada manager, apakah akan ada sale dalam waktu dekat. Jika memang ada, siap-siap untuk datang pada waktunya, atau minta si manager menyimpannya. Lihat tanggal-tanggal yang biasa diadakan promosi atau sale di toko tersebut.

6. Suka banget dan butuh?

Jangan membeli jika jawabannya bukan "ya". Jika Anda tidak merasa sangat cinta pada barang itu, Anda tak akan merasa bahagia jika tagihan kartu kreditnya datang.

7. Sanggup belikah?
Jika Anda tak memiliki saldo yang cukup di rekening bank untuk kebutuhan harian, jangan beli barang itu. Seberapa murahnya pun, menaruh tagihan atas barang tersebut di rekening kartu kredit tak akan sepadan. Faktanya, jika Anda tak sanggup bayar, bunganya akan berlipat ganda, itu bukan penawaran menarik menguntungkan.  
Sumber: redbook 



Kapan Harus Memakai Kartu Kredit atau Kartu Debet?

 
 Pertanyaan ini terkesan mudah, namun sering kali kita malah dirugikan karena tidak memedulikan kegunaan kartu kredit atau kartu debet. Atau setidaknya, tidak dapat menikmati fasilitas yang ditawarkan dengan maksimal.

Contohnya, beberapa orang menggunakan kartu kredit secara eksklusif untuk membayar pengeluaran. Mereka menganggap cara ini lebih aman. Melalui beberapa bank, mereka bisa mengumpulkan cash back atau poin insentif. Namun, strategi ini membutuhkan kecermatan dan kecerdasan dalam menggunakannya sehingga utang dapat dibayar penuh atau lunas pada akhir bulan. Jika tidak, utang Anda justru akan bertambah besar.

Jika Anda menggunakan kartu debet, Anda hanya dapat berbelanja sesuai sisa saldo pada rekening Anda. Bahkan, Anda harus menyisakan saldo sekian rupiah setelah dikurangi pembelian. Jika saldo tidak mencukupi, Anda tidak dapat berbelanja. Artinya, Anda hanya dapat berbelanja sesuai kemampuan.

Agar Anda dapat memanfaatkan fasilitas yang ditawarkan semaksimal mungkin dan terhindar dari biaya-biaya yang tidak Anda perlukan, simak kapan Anda harus menggunakan kartu debet dan kapan harus memakai kartu kredit.

Gunakan kartu debet ketika:

Membeli sesuatu yang tidak mahal atau dapat dikonsumsi
Anda kehabisan susu untuk anak dan beberapa kebutuhan rumah tangga lainnya. Daripada membuang waktu, Anda mampir ke minimarket sepulang dari kantor. Namun, Anda sedang tidak membawa uang tunai. Nah, gunakan kartu debet Anda karena beberapa minimarket biasanya menerapkan minimum purchase yang nilainya tidak begitu tinggi. Jangan menggunakan kartu kredit untuk pembelanjaan yang tidak terlalu banyak atau untuk barang-barang yang dikonsumsi karena Anda akan membayar lebih mahal saat Anda terlambat membayar.



Butuh uang tunai cepat
Jika Anda mendadak butuh uang tunai, gunakan kartu debet Anda. Untuk pemegang kartu debet BCA, misalnya, Anda bisa sekaligus mengambil uang tunai di kasir saat Anda membayar belanjaan Anda di minimarket. Pengambilan uang tunai seperti ini umumnya tidak akan dikenakan biaya tambahan, baik oleh bank maupun oleh merchant. Besarnya penarikan tunai ditentukan oleh ketersediaan dana merchant tersebut, namun umumnya rata-rata limit mencapai Rp 500.000. Bandingkan dengan jika Anda melakukan penarikan tunai menggunakan kartu kredit. Untuk kartu kredit Citibank (semua jenis kartu), misalnya, Anda akan dikenakan bunga 4 persen dari jumlah yang diambil.

Gunakan kartu kredit ketika:

Berbelanja online
Entah membeli tiket pesawat terbang atau berbelanja di Amazon.com, Anda akan diminta membayar melalui kartu kredit. Hal ini beralasan karena kartu kredit menawarkan perlindungan yang lebih besar jika terjadi fraud (penipuan atau penggelapan).







Membeli sesuatu yang mahal
Beberapa kartu kredit menawarkan perlindungan jaminan tambahan melebihi manufaktur dari produk yang Anda beli. Selain itu, beberapa bank penyedia kartu kredit seringkali juga bekerja sama dengan merchant untuk program promosi, seperti membeli peralatan fitnes dengan harga khusus. Ada pula program akumulasi insentif tambahan atau reward yang dapat ditukarkan dengan hadiah-hadiah tertentu.







 Membuktikan credit history
Anda perlu membuktikan credit history saat Anda mulai menggunakan kartu kredit dan berhenti memakainya. Lakukan dengan membeli sebuah barang dengan kartu kredit, dan membayar lunas pada akhir bulan, atau dengan membayar minimum payment. Jika record Anda baik, Anda berkesempatan meningkatkan limit kartu kredit atau memenuhi syarat menggunakan kartu Platinum dari bank lain.
Sumber: Geezeo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer